Cara Membuat Website Sendiri (Update 2020) — Panduan Lengkap
Tulisan ini akan mencakup cara membuat website yang dapat kamu lakukan sendiri. Walaupun kamu pemula atau awam sebelumnya mengenai website, dengan menerapkan panduan ini kamu dapat membuat website secara mandiri.
Selain mencakup pembuatan website secara umum, saya juga akan membahas hal-hal yang diperlukan dan penting untuk diketahui dalam membuat website pertama kali.
Panduan lengkap cara membuat website sendiri ini cocok bagi kamu yang ingin memiliki :
- Website Personal
- Website Corporate/Perusahaan
- Website Portfolio
- Website E-Commerce/Toko Online
- Website Komunitas
- atau jenis website lain yang kamu butuhkan.
Tulisan ini juga cocok buat kamu yang ingin menghemat biaya pembuatan website dengan melakukannya sendiri tanpa menggunakan jasa pembuatan website. Kamu bisa menghemat beberapa juta rupiah dengan mengerjakannya sendiri. ( ^◡^)
Seperti yang kamu ketahui bahwa memiliki website merupakan hal yang penting sekarang ini. Hal ini karena website merupakan aset digital yang wajib untuk berbagai tujuan, mulai tujuan pribadi ataupun tujuan bisnis. Namun untuk membuat sebuah website yang layak dan baik kadang kita harus menggunakan jasa pembuatan website yang biayanya cukup mahal.
Beberapa opsi untuk membuat website dengan gratis pun tersedia seperti menggunakan blog gratis ataupun hosting dan domain gratis. Namun sayangnya terkadang fitur yang disediakan kurang cukup untuk memenuhi keperluan profesional dari website itu sendiri. Oleh karena itu pada tulisan ini saya mencoba untuk mengajarkan cara membuat website dengan benar selangkah demi selangkah.
Jika kita mengetahui cara membuatnya dengan baik, website dapat dikreasikan dengan berbagai macam hal yang sesuai kepribadian ataupun profil usaha kita. Jadi ketika membayangkan sebuah website, bukan lagi hanya sekotak visual pada layar yang berisi penjelasan kaku dan membosankan lagi. Maka dari itu kita harus memahaminya dengan lebih baik lagi.
Yuk kita mulai! ツ
PS: Tulisan ini sebaiknya dibaca pada desktop/laptop agar kamu lebih mudah menerapkannya. Jangan lupa untuk membacanya secara berurutan dan hingga tuntas ya!
Persiapan Membuat Website
Sebelum memulai membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan dan ketahui. Saya akan coba menjelaskannya satu per satu agar lebih mudah dimengerti tentang kegunaan masing-masing hal tersebut.
Yang kamu perlu siapkan sebelum memulai adalah:
- Domain (yang akan menjadi alamat website kamu baik dengan akhiran .com/.co.id/.id/.online atau apapun itu.)
- Hosting/Server (yang akan menjadi tempat kamu menyimpan file-file website kamu.)
Kedua hal ini bisa kamu dapatkan secara gratis ataupun berbayar. Namun secara pribadi jika kamu serius dengan website yang akan kamu buat dan berencana untuk memanfaatkannya dalam jangka panjang, maka membayar hosting dan domain adalah pilihan utama.
Hosting & Domain
Domain dan Hosting berbayar memang pada akhirnya harus dibayarkan setiap tahun karena sifatnya adalah menyewa, bukan membeli. Ibarat kita menyewa sebuah rumah, hosting dan domain adalah rumah tersebut sementara isi di dalamnya adalah website yang akan kita bangun.
Biaya menyewa hosting dan domain sekarang ini semakin hari semakin murah, mungkin biaya tersebut lebih murah daripada biaya nongkrong kita setiap akhir pekan. ¯\_(ツ)_/¯
Biaya hosting yang termurah yang saya ketahui adalah Rp. 240.000/tahun yang disediakan oleh dewaweb.com Dengan biaya tersebut kamu sudah bisa mendapatkan hosting dengan kapasitas 500MB dan juga domain gratis (jika berlangganan satu tahun).
Kapasitas hosting juga yang wajib menjadi pertimbangan kamu dalam membuat website. Semakin besar kapasitas hosting maka kamu akan semakin leluasa dalam menambahkan gambar/video ke dalam website kamu. Kapasitas ini juga akan mempengaruhi performa website kamu jika terlalu penuh. Ibaratnya sebuah smartphone yang performanya berkurang ketika penyimpanannya semakin penuh.
Jadi jika kamu merasa memiliki anggaran lebih, tidak ada salahnya mengambil paket hosting dengan kapasitas lebih tinggi. Bluehost menyediakan paket murah untuk kapasitas hosting sebesar 50GB, yaitu sebesar $3.95/bulan.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai domain dan hosting ini, kamu bisa membaca dua artikel yang pernah saya tulis ini:
Pada tulisan tersebut saya membahas sedikit lebih detail mengenai hosting dan domain daripada yang saya bahas pada tulisan ini. Disana saya menjelaskan jenis-jenis hosting, jenis domain serta kelebihan ataupun kekurangannya.
Selanjutnya saya akan menjelaskan apa saja yang perlu kamu ketahui sebelum membuat website. Sehingga kamu akan siap dengan segala keperluan website nantinya.
Pada bagian ini mari kita bahas apa yang perlu kita ketahui sebelum membuat sebuah website. Hal-hal ini kadang “terlupakan” oleh sebagian orang sehingga pada perjalanannya, website tersebut menjadi kurang terurus dengan baik.
Membuat website merupakan sebuah proses yang perlu dijalankan sekali, namun merawat website tersebut bisa bertahun-tahun sesuai keperluan kita sendiri. Penting untuk mengetahui beberapa hal ini sebelum memulai membuat website.
Memperlajari Bahasa Inggris
Mempelajari bahasa inggris saya tempat terlebih dahulu dalam hal yang perlu diketahui sebelum membuat website karena merupakan hal yang penting.
Tenang, kamu tidak perlu lancar berbahasa inggris dahulu sebelum membuat website, namun sedikit mempelajari bahasa inggris tidak ada salahnya bukan?
Hal ini karena software website yang kita gunakan, entah itu WordPress, Joomla, Opencart, WooCommerce dan lain sebagainya lebih banyak dikembangkan oleh orang barat, sehingga seringkali kita akan menemukan istilah pada pengaturan atau dokumentasi dalam bahasa Inggris.
Jika kamu merasa sudah lancar berbahasa inggris, maka ini akan menjadi hal yang menguntungkan bagi kamu, namun jika kamu belum mengerti sama sekali kamu harus aktif untuk menggunakan Google Translate atau alat penerjemah lainnya.
Semisalnya nanti ada hal yang kamu ingin ketahui terkait website ataupun error yang kamu temukan, kamu bisa langsung membuka Google / Bing / DuckDuckGo untuk mencari solusinya. Bedanya kali ini dengan bahasa inggris, karena seringkali permasalahan website yang terjadi pada website kita, orang lain sudah pernah mengalaminya dan mendapatkan solusinya terlebih dahulu.
Jika sudah mendapatkan jawabannya dan kamu masih bingung, kamu bisa kembali menerjemahkannya lewat Google Translate atau alat penerjemah lainnya. Jangan lupa untuk teliti dan sabar pada proses tersebut agar website kamu dapat berjalan dengan lancar dalam jangka panjang.
Search Engine Optimization (SEO)
Bagian selanjutnya yang saya rasa penting untuk diketahui sebelum membuat website adalah SEO. SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization.
SEO adalah teknik optimasi mesin cari, namun yang dioptimasi sebenarnya bukan adalah mesin pencari seperti Google dan lainnya, namun website yang kita miliki.
Kenapa penting hal ini penting untuk website? Karena dengan menggunakan SEO pada website kita, hal ini dapat membuka peluang kita untuk menjangkau pelanggan atau pembaca baru secara organik lewat mesin pencari, dengan begitu website maupun bisnis kita dapat terus tumbuh berkembang.
SEO bekerja dengan cara yaitu ketika kita membuat sebuah halaman pada website dan mengoptimalkannya untuk kata kunci tertentu (yang biasa disebut kata kunci target atau istilah pencarian). Dari sana kita dapat merangkai konten seperti apa yang dicari oleh orang-orang lewat mesin pencari dan bersinggungan dengan kategori website atau kategori bisnis kita.
Dengan SEO, website kita dapat dengan mudah ditemukan pada mesin pencari seperti Google. Namun pada prosesnya, kita harus teliti, sabar dan juga bersaing jika ternyata kata kunci yang kita targetkan ternyata sudah banyak yang juga menargetkannya.
Penerapan SEO akan saya bahas lebih rinci setelah cara pembuatan website di bawah, jadi baca tulisan ini sampai tuntas ya! (ง •̀_•́)ง
Konten
Saat ini istilah “konten” dapat ditafsirkan dengan berbagai macam hal, namun yang akan kita bahas disini adalah konten untuk website itu sendiri. Konten saya masukan ke dalam hal yang penting untuk diketahui karena konten merupakan pokok dari website.
Sebelum membuat website sebaiknya kita tulis pada kertas apa saja yang ingin kita tampilkan dalam website tersebut.
- Halaman apa saja yang akan ditampilkan?
- Apa isi masing-masing halaman tersebut?
- Poin apa yang ingin disampaikan dalam website?
Dengan menuliskannya dan menjabarkannya secara rinci, kita tidak akan bingung ketika website telah selesai dibuat.
Pada dasarnya website hanya sebuah wadah untuk kita. Bagus atau tidaknya website tersebut bergantung pada isinya. Dan isinya bergantung pada perencanaan kita. Karena website yang baik harus direncanakan dengan baik.
Setelah memahami semua hal yang diperlukan dan wajib diketahui, sekarang kita dapat memulai proses pembuatan website itu sendiri.
Pada tulisan ini saya akan mengajarkan bagaimana cara membangun website menggunakan WordPress dari nol. Namun yang saya maksud bukanlah WordPress versi blog. Ada perbedaan pada keduanya. Saya pernah menuliskannya pada tulisan berikut:
Singkatnya WordPress memiliki dua versi, yaitu WordPress Blog (wordpress.com) dan WordPress self-hosted (wordpress.org). WordPress self-hosted adalah versi WordPress yang kamu dapat install sendiri pada domain dan hosting kamu tanpa bergantung pada ekosistem wordpress.com.
Dengan begitu kamu bebas dari biaya tahunan WordPress Blog (jika ingin menggunakan domain sendiri pada wordpress.com kamu akan dikenakan biaya). Dengan menggunakan wordpress.org, biaya pembuatan website pun akan menjadi jauh lebih murah.
Tentunya jika kamu memiliki anggaran lebih kamu bisa langsung berlangganan pada WordPress.com dan menggunakan domain yang kamu bisa pilih (berlangganan pada WordPress.com memberikan keleluasaan kita untuk menggunakan domain sendiri tanpa harus menggunakan domain berakhiran .wordpress.com lagi).
Dengan begitu kamu tidak perlu repot berurusan dengan hosting lagi ataupun meng-install WordPress karena langsung dapat digunakan.
Namun secara pribadi saya menyarankan untuk menggunakan WordPress self-hosted pada layanan hosting di tempat lain. Karena selain lebih murah, kamu juga bisa belajar banyak mengenai website kamu.
Alasan saya memilih WordPress sebagai website yang cocok dibuat karena WordPress sangatlah fleksibel. WordPress dapat menjadi website apa saja yang kamu perlukan tentunya dengan pemilihan tema dan plugin (fitur tambahan WordPress) yang tepat.
Setelah menentukan apa yang kamu gunakan, baik itu sewa hosting sendiri seperti BlueHost / DewaWeb / WPWebHost atau menggunakan WordPress.com, kita langsung dapat memulai proses pembuatan website ini.
Untuk kamu yang menggunakan WordPress.com atau WordPress Hosting pada hosting seperti BlueHost / WPWebHost tentunya dapat melewati langkah instalasi ini dan lanjut ke bagian selanjutnya, karena langkah instalasi WordPress ini ditujukan bagi yang memilih layanan hosting sendiri yang menggunakan cPanel.
Pastikan kamu telah mendapatkan akses ke cPanel yang biasanya kamu dapatkan setelah melakukan pembayaran pada hosting tersebut sebelum memulai proses di bawah ini.
Langkah Instalasi WordPress pada cPanel
Login cPanel
Login pada cPanel dengan detail username dan password yang telah diberikan oleh pihak hosting. Alamat login cPanel biasanya adalah domainkamu.com/cpanel atau cpanel.domainkamu.com.
Namun ada juga hosting yang memberikan kita kemudahan untuk login cPanel melalui dashboard pelanggan milik mereka. Caranya adalah login pada website hosting tempat kamu menyewa, kemudian ke bagian account dashboard, kemudian cari yang bertuliskan ‘Login cPanel’ atau semacamnya.
Setelah berhasil login kamu akan melihat halaman seperti gambar di bawah ini:
Pada halaman tersebut kamu bisa scroll ke bagian bawah untuk mencari icon yang bertuliskan ‘Softaculous Apps Installer‘ atau terkadang tab tersendiri seperti yang saya tandai pada gambar di bawah ini:
Setelah menemukannya kamu bisa klik icon tersebut atau jika yang kamu temukan adalah tab tersendiri, kamu bisa mengklik icon WordPress langsung.
Instalasi WordPress pada Softaculous Apps Installer
Selanjutnya kamu akan melihat tampilan seperti gambar di atas. Halaman ini merupakan halaman instalasi WordPress pada Softaculous Apps Installer. Untuk memulai proses instalasi klik ‘Install Now‘ seperti yang telah saya tandai pada gambar di atas.
Setelah itu kamu akan melihat tampilan seperti gambar di bawah ini:
Pada halaman setup ini kamu dapat memilih versi WordPress yang ingin kamu install, pada domain apa (pastikan kamu memilih domain yang kamu daftarkan), nama website, slogan website hingga username / password yang akan kamu pergunakan untuk masuk ke halaman admin WordPress kamu nantinya.
Pada bagian ini kamu dapat memilih versi WordPress yang ingin kamu install. Saya sarankan adalah yang paling atas dalam pilihan nantinya, karena yang teratas adalah yang terbaru. Dengan meng-install versi WordPress terbaru kamu tidak perlu khawatir tentang keamanan dan fitur yang jauh lebih baik.
Opsi versi WordPress yang lebih lama biasanya disediakan untuk mereka yang ingin menyesuaikan tema (tampilan) WordPress mereka ataupun plugin yang mereka punya. Karena tema ataupun plugin punya compatibility yang berbeda-beda dan tidak semuanya cocok dengan versi WordPress versi terbaru.
Namun jika kamu baru pertama kali ingin membuat website, maka versi WordPress yang terbaru adalah yang paling saya sarankan.
Bagian selanjutnya adalah ‘Site Settings’, pada bagian ini kamu dapat mengisi judul/nama website yang akan kamu buat pada kolom ‘Site Name’. Pada kolom ‘Site Description’ kamu dapat menuliskan deskripsi singkat tentang website yang akan kamu buat ini.
Contoh:
Site Name: Flog by Fbajri
Site Description: Website Panduan Lengkap Cara Pembuatan Website Sendiri
Bagian ‘Enable Multisite (WPMU)’ dapat kamu abaikan dan tidak perlu dicentang.
Selanjutnya pada bagian ‘Admin Account’ kamu bisa menentukan username dan password yang nantinya akan dipergunakan untuk masuk ke bagian admin dari website kamu atau sering disebut Dashboard. Pastikan kamu mengisi username, password dan email dengan benar. Pastikan kamu mencatat semuanya ya.
Pada bagian ‘Choose Language’ kamu dapat memilih bahasa yang ingin kamu gunakan pada website kamu nantinya. Jika kamu familiar dengan bahasa Inggris, maka kamu dapat membiarkan default setup ini. Namun jika kamu lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia, maka kamu dapat memilih pilihan bahasa Indonesia pada dropdown menu tersebut.
Bagian ‘Select Plugin(s)’ & ‘Advanced Options’ dapat kamu abaikan. Kamu dapat mengisi kolom ‘Email installation details to:’ dengan email kamu yang saat ini aktif sehingga kamu dapat menerima salinan detail instalasi WordPress ini.
Setelah semuanya selesai, klik ‘Install’ pada tombol biru seperti gambar di atas. Kamu akan melihat loading bar yang berjalan dan pastikan menunggunya sampai selesai. Terkadang beberapa detik, namun jika koneksi sedang lambat bisa beberapa menit.
Setelah proses instalasi berhasil kamu akan melihat tampilan pada layar seperti gambar di atas. Disana kamu akan diinformasikan dua URL, yang pertama adalah URL website kamu (dimana kamu bisa melihat tampilan luarnya atau sering disebut front-end) dan yang kedua adalah URL halaman admin (Dashboard atau sering disebut back-end).
Silahkan klik URL halaman admin kamu yang bertuliskan ‘Administrative URL’. Biasanya ketika kamu klik URL tersebut, dari sana kamu akan langsung diarahkan pada halaman admin tanpa perlu login. Namun jika kamu diminta untuk login, silahkan masukan username dan password yang kamu isi tadi.
Sekarang website kamu telah tayang dan publik dapat melihatnya karena instalasi telah selesai dilakukan, namun untuk menjadikannya sebuah website yang fungsional mari kita bahas ke bagian berikutnya. ༼ つ ◕_◕ ༽つ
Halaman dan Pos pada Website
Sebelumnya mungkin kamu akan bingung dengan istilah ‘Pages’ / ‘Laman’ dan ‘Post’ / ‘Pos’. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. ‘Pages’ merupakan fitur pada WordPress dimana kamu dapat menambahkan halaman pada website kamu, sedangkan ‘Post’ adalah tempat kamu menambahkan berita atau tulisan yang sifatnya rutin.
Halaman website atau ‘Laman’ cenderung bersifat tetap. Tentu kamu dapat merubahnya, namun ketika ditampilkan pada pengunjung mereka tidak akan melihat tombol ‘Sebelumnya’ atau ‘Berikutnya’ seperti pada bagian ‘Pos’.
‘Laman’ dapat kamu gunakan untuk membuat halaman-halaman tetap seperti halaman ‘About Us’, halaman ‘Contact’, halaman ‘Services’ atau apapun yang kamu perlukan. Sementara bagian ‘Pos’ dapat kamu isi dengan blog, berita dan hal lainnya yang rutin kamu perbarui.
‘Posts’ / ‘Pos’ memiliki fitur kategori sementara ‘Pages’ / ‘Laman’ tidak.
Letak menu ‘Pages’ / ‘Laman’ dan ‘Post’ / ‘Pos’ dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini:
Untuk menambahkan ‘Pages’ / ‘Laman’ atau ‘Post’ / ‘Pos’ kamu dapat mengarahkan kursor ke salah satu menu tersebut dan klik ‘Add New’ / ‘Tambah Baru’. Setelah itu kamu akan melihat halaman editor WordPress seperti gambar di bawah ini.
Sebagai informasi ini adalah editor terbaru WordPress, jika kamu ternyata memiliki WordPress namun editornya berbeda, kemungkinan kamu menggunakan WordPress versi lebih lama.
Pada editor ini kamu dapat mulai membuat halaman atau tulisan untuk website kamu. Kamu dapat menambahkan judul, konten, gambar, formulir dan lain sebagainya. Klik tanda ‘+’ pada halaman tersebut untuk melihat apa saja yang dapat kamu masukan sebagai isi dari halaman atau tulisan kamu.
Pada sisi kanan kamu dapat menambahkan thumbnail yang disebut sebagai ‘Featured Image’ / ‘Gambar Andalan’. Pada sisi ini juga kamu dapat mengatur beberapa hal seperti permalink (URL halaman tersebut) dan lain sebagainya.
Setelah semua selesai kamu dapat mengklik tombol pada sisi kanan bagian atas yang bertuliskan ‘Publish’ / ‘Terbitkan’.
Kamu dapat menjelajahi menu-menu yang ada pada sisi kanan Dashboard website kamu. Untuk tema dan plugin akan saya jelaskan pada bagian selanjutnya.
Saya juga pernah menuliskan artikel tentang pengaturan dasar WordPress yang bisa kamu terapkan. Kamu dapat membacanya disini:
Struktur Website WordPress
Dalam WordPress ada dua hal yang akan berperan penting dalam fungsi website kamu, yaitu themes (tema) dan plugin.
Tema
Tema pada WordPress akan menentukan seperti apa bentuk website kita nantinya. Apakah website tersebut akan menjadi company profile, e-commerce, portfolio, personal blog dan masih banyak lagi, semua bergantung pada tema yang kamu gunakan.
Setiap tema memiliki fiturnya dan tata letak (layout) nya masing-masing. Ada yang modern, minimalis ataupun eksperimental. Jadi kita harus memilihnya dengan teliti dan benar.
Plugin
Selanjutnya yang penting pada website berbasis WordPress adalah plugin. Plugin bisa dibilang fitur tambahan pada website kamu. Tentunya yang kamu perlukan.
Dengan plugin kamu dapat menambahkan fitur yang kamu perlukan seperti tombol Whatsapp, formulir kontak, fitur e-commerce, email subscribe dan masih banyak lagi. Potensi pengembangan plugin pada WordPress tidak terbatas sehingga akan meleluasakan kamu untuk mengembangkan website.
Untuk mengetahui potensi dan fleksibilitas website berbasis WordPress, kamu dapat membacanya disini:
Memilih Tema WordPress
Untuk memilih tema WordPress kamu bisa membuka ‘Appearance’ >’Themes’ pada halaman Dashboard kamu seperti yang saya tandai pada gambar di bawah ini:
Pada tampilan halaman seperti di bawah pada bagian selanjutnya kamu akan melihat beberapa tema yang sudah ada pada website kamu dan siap digunakan. Tema-tema ini adalah tema bawaan WordPress secara default. Kamu dapat memilih untuk menggunakannya atau mencari tema lain yang lebih cocok dengan seleramu.
Jika kamu ingin mencari tema baru untuk website kamu, kamu dapat mengklik tombol ‘Add New’ / ‘Tambah Baru’ pada bagian atas. Setelah itu kamu akan melihat seperti gambar di bawah.
Tampilan ini adalah halaman marketplace untuk tema WordPress, namun semuanya gratis. Kamu dapat memilih tema yang kamu ingin gunakan sesuka hati. Jika kamu ingin membangun jenis website tertentu seperti website toko online, pada kolom search yang saya tandai pada gambar di bawah kamu dapat menuliskan “e-commerce“. Setelah itu kamu akan melihat tema-tema yang mendukung e-commerce.
Begitu juga jika kamu ingin membuat website company profile, website portfolio ataupun personal. Kamu dapat menuliskannya pada kolom pencarian. Untuk menggunakan tema yang kamu pilih, kamu dapat mengklik tombol ‘Install’ pada tema tersebut atau klik ‘Preview’ untuk melihatnya terlebih dahulu.
Sayangnya tema-tema gratis ini terkadang bersifat trial atau fiturnya dibatasi, sehingga kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan fungsi dari website kamu. Kamu dapat membeli tema pada marketplace seperti ThemeForestuntuk mendapatkan tema berbayar.
Kelebihan tema berbayar adalah lebih terdokumentasikan dengan rinci dan teliti sehingga memudahkan kamu untuk mengaturnya. Selain itu tampilan dan fitur-fitur pada tema berbayar lebih menarik.
Pada halaman kategori WordPress pada ThemeForest, kamu dapat mencari tema yang kamu butuhkan sesuai kategori yang ada di bawah WordPress (pada bagian kiri gambar) atau kamu dapat langsung mencarinya dengan menuliskannya pada kolom pencarian.
Untuk melihat demo dari tampilan tema yang menarik untuk kamu, kamu dapat klik tombol ‘Preview’ yang terletak pada bagian kanan masing-masing tema.
Membeli tema WordPress untuk website kamu bisa dibilang investasi yang baik, mengingat kamu akan menggunakannya dalam jangka waktu yang panjang dan cukup membelinya sekali.
Saya pernah menuliskan tips untuk memilih tema WordPress yang baik. Kamu dapat membacanya disini:
Menambahkan Plugin Website WordPress
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, selain tema, plugin juga tak kalah pentingnya. Dengan plugin kita dapat menambahkan fitur beragam pada website kita yang tidak tersedia pada fitur bawaan WordPress ataupun tema yang kita gunakan.
Untuk menambahkan plugin kamu dapat mengklik ‘Plugin’ > ‘Add New’ seperti yang saya tandai pada gambar di bawah:
Selanjutnya kamu akan melihat tampilan seperti gambar di bawah ini. Pada dasarnya halaman ini adalah marketplace plugin, sama seperti tema tadi. Seluruh plugin yang bisa kamu temukan disini sifatnya gratis ataupun trial / freemium.
Tetapi untuk menemukan plugin yang sekiranya kamu perlukan mungkin sedikit tricky. Kamu dapat menuliskan kata kunci kira-kira plugin tersebut pada kolom pencarian seperti yang saya tandai pada gambar di bawah.
Contoh jika kamu sedang mencari plugin tombol chat Whatsapp, kamu dapat menuliskan “Whatsapp” pada kolom pencarian. Jika kamu mencari plugin untuk mempercepat loading website kamu, kamu dapat menuliskan “Speed” pada kolom pencarian.
Untuk mencari plugin yang tepat memang memerlukan sedikit logika dan juga waktu. Karena kita harus teliti tentang plugin tersebut dan dengan beberapa pertimbangan seperti:
- Kapan plugin tersebut terakhir diperbarui?
- Untuk versi WordPress berapa plugin tersebut?
- Bacalah kolom review plugin tersebut untuk mengetahui testimonial dari mereka yang pernah menggunakan plugin tersebut.
Hal-hal ini penting untuk diketahui demi keamanan dan fungsi dari website yang kita miliki.
Selain plugin gratis, kamu juga bisa membeli plugin berbayar pada marketplace plugin seperti CodeCanyon. Disana kamu dapat membeli plugin yang kamu perlukan untuk website kamu.
Pada CodeCanyon kamu dapat melihat kategori plugin-plugin apa saja yang ada untuk WordPress. Mulai dari plugin e-commerce, SEO, Advertising, Social Media dan masih banyak lagi kategori plugin yang tersedia. Kamu bisa menjelajahi lebih jauh serta melihat-lihat plugin yang tersedia. Mungkin saja ada plugin yang cocok untuk mengembangkan website kamu lebih jauh lagi.
Terkadang saya menemukan plugin-plugin yang ternyata membantu saya mengembangkan website saya. Bahkan saya tidak mengetahui bahwa plugin tersebut ternyata ada. Terkadang sudah ada yang membuat plugin untuk fitur yang kita perlukan atau bayangkan. Jadi kita harus rajin-rajin melihat-lihat marketplace, baik yang gratis ataupun berbayar.
Setelah mengetahui bahwa pemilihan tema dan plugin adalah yang membuat jenis website kita menjadi berbeda, kita dapat mulai menyusun website sesuai yang diperlukan.
Jika kamu membutuhkan website company profile, maka kamu dapat mencari tema company profile yang sesuai seleramu dan menerapkannya pada website. Begitu juga jika kamu memerlukan website personal, website komunitas dan website toko online (e-commerce).
Saya akan coba membahas sedikit beberapa jenis website yang memerlukan plugin tertentu di bawah ini.
Website Personal & Website Corporate/Perusahaan
Untuk membangun website personal dan website perusahaan bisa dibilang bergantung pada tema yang kamu pilih.
Oleh karena itu kamu dapat mencari tema pada marketplace gratis atau berbayar seperti ThemeForest dengan kata kunci masing-masing seperti “personal” untuk website pribadi atau “company” untuk website perusahaan.
Website Toko Online (E-Commerce)
Untuk membuat toko online atau e-commerce pada WordPress kamu akan memerlukan plugin yang bernama WooCommerce. Dengan WooCommerce kamu dapat menjual beragam produk. Mulai dari produk fisik seperti baju, perhiasan ataupun produk digital, tiket dan lain sebagainya.
WooCommerce merupakan plugin gratis yang dapat dipergunakan untuk menjadikan website kita toko online. Dengan begitu kamu dapat memasukan produk, pelanggan bisa memesan bahkan melakukan pembayaran pada website kamu.
Untuk menggunakannya kamu bisa meng-install-nya dari marketplace plugin seperti yang saya jelaskan di atas. Berikut adalah tampilannya ketika mencari WooCommerce pada marketplace plugin gratis:
Jangan lupa klik tombol ‘Install Now’ pada WooCommerce dan klik ‘Activate’ setelahnya agar plugin tersebut terinstal dan aktif pada website kamu. Setelah aktif kamu akan otomatis di redirect ke halaman konfigurasi WooCommerce seperti gambar di bawah.
Yang harus kamu isi disini adalah detail tentang toko kamu. Seperti alamat, industrinya, jenis produk dan detail lainnya. Saran saya kamu mengisinya dengan benar agar memudahkan kamu nantinya. Namun jika kamu ingin melihat-lihat dahulu, kamu dapat klik tulisan ‘Skip setup store details’ pada bagian bawah.
Setelah itu kamu akan melihat ada menu baru pada Dashboard (back-end) kamu yaitu menu WooCommerce seperti gambar di bawah ini:
Pada menu tersebut kamu dapat mengatur produk, mengatur toko ataupun memeriksa pesanan pada toko kamu. Kamu bisa menjelajahinya satu per satu agar familiar dengan fitur-fitur tersebut.
WooCommerce sendiri memiliki plugin-plugin tambahan yang tersedia untuknya. Seperti plugin pengiriman Tiki, JNE, J&T, FedEx, UPS atau plugin mengenai pembayaran.
Plugin-plugin WooCommerce (biasanya disebut WooCommerce Extension) dapat ditemukan gratis pada marketplace plugin ataupun pada CodeCanyon. Namun pihak WooCommerce sendiri memiliki marketplace khusus. Kamu dapat mengunjungi disini.
WooCommerce Extension memang beragam. Mulai dari fitur ataupun biayanya. Namun yang perlu digaris bawahi ketika membuat toko online (e-commerce) adalah menggunakan fitur-fitur yang memang cocok untuk jenis produk dan pelanggan kita. Ada yang hanya menggunakan WooCommerce plugin saja (tanpa ekstensi apapun) sudah cukup, namun ada juga yang memerlukan banyak ekstensi WooCommerce. Jadi kamu harus pintar menyesuaikan kebutuhan toko online kamu sendiri.
Website Portfolio
Untuk membangun website portfolio kamu dapat menggunakan dua cara. Cara pertama adalah memilih tema dengan fitur portfolio. Cara kedua adalah menggunakan plugin.
Menggunakan tema dengan fitur portfolio memang kadang menjadi pilihan yang sangat menarik. Terlebih lagi ada bentuk tata letak tertentu yang cocok dengan selera kita. Namun berdasarkan pengalaman saya, saya akan menyarankan kamu untuk menggunakan plugin, saya akan jelaskan alasannya.
Menampilkan portfolio dengan plugin akan membuat portfolio kamu tidak bergantung pada tema, dengan begitu kamu tidak perlu khawatir jika mengganti tema website kamu.
Ketika kamu menempatkan portfolio menggunakan tema, ketika kamu ingin mengganti tema kamu akan sedikit repot untuk memasukan ulang portfolio kembali. Sehingga menurut saya pribadi menggunakan plugin lebih baik. Terlebih lagi jika portfolio yang kamu miliki sudah banyak dan akan terus bertambah.
Kamu bisa mencari plugin portfolio pada plugin marketplace, baik yang gratis ataupun yang berbayar seperti CodeCanyon. Ada salah satu plugin yang saya sukai yang dapat kamu beli pada CodeCanyon yaitu Portfolio Gallery — WordPress Portfolio dari Elfsight.
Website Komunitas
Untuk membangun website komunitas menggunakan WordPress kamu dapat menggunakan plugin. Plugin yang saat ini paling umum digunakan untuk komunitas adalah BuddyPress.
BuddyPress adalah plugin gratis yang dikembangkan komunitas WordPress. Kamu dapat menginstalnya dengan mencarinya pada marketplace gratis plugin WordPress seperti di bawah ini:
Kamu juga dapat mengunjungi website BuddyPress di https://buddypress.org
Seperti halnya WooCommerce, plugin BuddyPress juga memiliki ekstensi yang akan memudahkan kamu untuk mengembangkan fitur-fitur di dalamnya. Kamu dapat mencari BuddyPress Extensions pada marketplace plugin gratis ataupun berbayar seperti CodeCanyon.
Website Jenis Lainnya
Jika kamu merasa pada panduan ini tidak menemukan jenis website yang ingin kamu buat, kamu dapat mencoba mencari temanya terlebih dahulu. Seperti website booking hotel contohnya. Untuk membangun website booking hotel kamu memerlukan tema yang mendukung fitur tersebut ataupun plugin terkait.
Mengembangkan website WordPress adalah hal yang menarik dikarenakan banyaknya pengembang WordPress yang mengembangkan banyak fitur-fitur WordPress yang menarik.
Ketika kamu terpikirkan ide website tertentu kamu dapat mencari tema tersebut ataupun pluginnya. Jika sudah ada, berarti website tersebut sangat mungkin untuk dibuat. ಠᴗಠ
Search Engine Optimization (SEO)
Mengoptimalkan SEO pada WordPress dapat dilakukan dengan plugin pendukung walaupun pada dasarnya tanpa plugin website kamu tetap akan terindeks oleh Google atau mesin pencari lainnya.
Menggunakan plugin SEO akan membantu kita mengoptimalkan konten yang kita buat karena fitur plugin SEO memiliki daftar ceklis yang dapat memandu kita. Kita juga dapat menyesuaikan judul dan deskripsi singkat hasil pencarian yang menuju ke halaman atau pos tertentu pada website kita yang tampil pada mesin pencari.
Selain itu kita dapat menentukan kata kunci yang akan kita fokuskan pada halaman atau pos tersebut. Hal ini akan menjadi sinyal yang kita berikan pada mesin pencari.
Dalam bahasa yang lebih teknis atau pada website dengan software lain, hal ini disebut sebagai meta tags. meta tags terdiri dari beberapa hal yaitu:
- Meta Title: Dapat kita isi sesuai judul halaman atau pos tersebut. Meta title adalah judul yang kita tampilkan pada mesin pencari. Jadi Meta Title dapat berbeda dengan judul halaman itu sendiri walaupun biasanya sama atau dengan sinonim yang sama.
- Meta Description: Dapat kita isi dengan deskripsi singkat tentang halaman tersebut. Meta Deskripsi ini adalah tulisan singkat yang tampil pada mesin pencari di bawah link judul,
- Meta Keywords: Dapat kita isi dengan kata kunci target untuk halaman atau pos tersebut. Pada plugin SEO akan ada kolom untuk mengisi ini.
- Slug: Pada bagian slug kita dapat mengubah susunan URL / permalink halaman tersebut. Contoh misalkan secara default URL nya adalah fbajri.com/11/20/32 dengan slug kita dapat mengubahnya menjadi fbajri.com/panduan-lengkap-cara-membuat-website-sendiri
Masih ada beberapa meta lain, namun yang saya sebutkan di atas adalah yang pokok untuk halaman atau pos pada website kamu.
Plugin SEO yang saya rekomendasikan adalah Yoast. Kamu dapat mendapatkannya pada marketplace plugin gratis.
Setelah selesai melakukan instalasi dan mengaktifkannya, kamu akan melihat fitur Yoast pada sisi kanan editor halaman dan pos kamu. Untuk memunculkan kolom-kolom dan analisis SEO Yoast kamu dapat mengklik logo Yoast pada sisi kanan atas seperti yang saya tandai pada gambar di bawah ini:
Kamu dapat mengisi ‘Focus keyphrase‘ yaitu kata kunci target dan melihat analisis SEO dan juga keterbacaan. Semakin sering kamu menggunakannya, kamu akan terbiasa.
Jika kamu merasa kurang cocok dengan plugin SEO ini, kamu juga dapat menggunakan plugin yang lainnya (saat ini ada banyak plugin untuk membantu SEO pada website kamu).
Mengenal SEO Lebih Dalam
Ada panduan yang saya sarankan bagi kamu jika kamu ingin memahami SEO dengan lebih baik lagi, yaitu: The Definitive Guide To SEO. Dengan membaca panduan tersebut kamu dapat membuat konten yang lebih baik lagi dan mudah terindeks pada mesin pencari seperti Google, Bing, DuckDuckGo dan lainnya.
Logo dan Kebutuhan Grafis untuk Konten Website
Bagi kamu yang mengelola website sendiri, terkadang kamu akan memerlukan logo, foto ataupun desain grafis untuk menjadi konten. Jika kamu memiliki keterbatasan seperti waktu ataupun keahlian, saya menyarankan agar kamu mencari tersebut pada website-website stock photo ataupun stock graphic gratis.
Contohnya pexels.com untuk stock photo dan video gratis dan freepik.comuntuk kebutuhan desain grafis. Namun pastikan kamu meletakan link menuju website-website tersebut ketika menggunakan foto, video ataupun desain pada konten kamu. Jika kamu tidak ingin meletakan link ke website mereka, kamu dapat berlangganan pada Envato Elements.
Envato Elements dapat memenuhi kebutuhan materi untuk konten kamu. Biaya Envato Elements bisa dibilang cukup murah yaitu $16.50 per bulan atau ditotal menjadi $198 per tahun.
Envato Elements menyediakan template grafis, template video, stok foto, musik, tema, plugin dan lain sebagainya. Dengan cukup membayar biaya berlangganan per bulan atau per tahun kamu dapat menikmati semuanya tanpa dibatasi.
Dengan menggunakan layanan seperti ini kamu terbebaskan dari kewajiban menyertakan kredit sumber pada tiap halaman ataupun pos kamu yang mengganggu estetika ataupun SEO pada website.
Selesai sudah panduan lengkap cara membuat website sendiri ini saya tulis. Jika kamu memiliki pertanyaan kamu dapat menuliskannya pada kolom komentar.
Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat! ツ